Select Page

Hari ini (19/8), Mahkamah Agung memasuki usia ke-76. Dalam rangka merayakan hari jadinya, Mahkamah Agung menyelenggarakan upacara bendera di halaman gedung Mahkamah Agung pada pukul 08.00 WIB, sementara pada Pengadilan Agama Sumber pelaksanaan upacara dilaksanakan secara virtual mengikuti upacara yang berlangsung di Mahkamah Agung.

Bertempat di ruang tunggu sidang Pengadilan Agama Sumber, upacara yang di ikuti oleh seluruh pegawai dan juga ibu-ibu Dharmayukti tersebut berjalan dengan penuh hidmat dan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Di hari jadinya yang ke 76, Mahkamah Agung mengambil tema “Memantapkan Kemandirian Badan Peradilan melalui Pelayanan Hukum Berbasis Teknologi Informasi Pada Masa Pandemi”.

Bertindak sebagai inspektur upacara yaitu Ketua Mahkamah Agung RI, Prof.Syarifuddin. Pada pidatonya Ketua Mahkamah Agung menyampaikan tentang pentingnya aspek kemandirian dalam proses penyelenggaraan peradilan, karena dalam menegakan keadilan, kemandirianlah yang menjadi jantungnya, sekaligus juga sebagai detak nadinya.
Menurutnya kemandirian bukan saja harus dijaga dengan baik, melainkan juga harus dijunjung  tinggi  sebagai  marwah  dan  kehormatan lembaga peradilan. Karena  tanpa dibekali dengan kemandirian, mustahil keadilan dapat terwujud dan proses penegakan hukum akan kehilangan ruhnya, sehingga pada akhirnya lembaga  peradilan hanya akan menjadi alat pemuas bagi pihak-pihak yang memiliki kepentingan. Meski dalam kondisi sulit yang kita alami saat ini, jangan sekali-kali menyurutkan tekad untuk tetap berbuat yang terbaik dan terus melakukan perubahan yang positif, karena tidak ada kemajuan dan kesuksesan yang bisa dicapai tanpa diawali dengan sebuah perubahan. “Mulailah dengan perubahan yang kecil untuk mewujudkan sebuah cita-cita yang besar,” begitu pesan Ketua Mahkamah Agung dalam pidatonya.

Setelah selesainya upacara HUT Mahkamah Agung tersebut, seluruh pegawai pengadilan Agama Sumber bersama sama merayakan hari lahir Ketua Pengadilan Agama Sumber Drs. H. Yayan Atmaja, S.H., M.H. yang bertepatan dengan HUT mahkamah Agung. Pemotongan tumpeng dan kue pun dilakukan.
Acara pun ditutup dengan do’a bersama.