Sumber (22-03-2021) kalimat di atas saya temukan pada sebuah buku “Notes From Qatar 3, Dream, Do, Deliver” karya seorang pemuda brilliant bernama Muhammad Assad.
Bahasa keren tersebut sengaja dijadikan tema reportase ini, artinya tidak mungkin suatu keinginan atau impian terwujud secara gratis tanpa ada perjuangan. Untuk mencapai sebuah impian, kita harus melakukan usaha terlebih dahulu guna merubah suatu keadaan, barulah setelah itu pertolongan dari Allah akan datang. Di sinilah makna firman Allah “sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib satu kaum sampai kaum tersebut mengubah nasibnya sendiri”. (QS.Ar-Ra’d, 13: 11).
Bertempat di ruang tunggu sidang Pengadilan Agama (PA) Sumber, rapat koordinasi kepaniteraan dilaksanakan. Panitera Kusna Supriatno, S.H. yang bertindak sebagai moderator memulai acara dengan membaca bismillahirrahmanirrahim. Rapat ini sengaja diadakan di hari Senin karena hari Rabu dan Kamis (25 dan 26 Maret 2021) akan dilangsungkan Rakerda PTA dengan menghadirkan YM Ketua Kamar Agama Dr. H. Amran Suadi, S.H., M.H., M.M. dan Dirjen Badilag Mahkamah Agung Dr. Drs. H. Aco Nur, S.H., M.H., tegasnya.
Pembinaan kali ini akan disampaikan oleh Pak Ketua PA. Sumber terkait kegiatan tersebut, lanjut Panitera.
Dalam pembinaannya Ketua PA. Sumber Drs. H. Yayan Atmaja, S.H., M.H. berpesan:
1. Niatkan dan minta keberkahan kepada Allah dalam bekerja. Niat yang baik dalam bekerja akan menjadi spirit untuk kebaikan berikutnya. Keberkahan senantiasa menyertai kebaikan. Jadilah pembawa solusi dalam setiap masalah, bukan menjadi sumber masalah dalam setiap keadaan;
2. Tidak ada keberhasilan tanpa kerja keras. Harus diyakini, bahwa akhir yang baik pasti dimulai dari awal yang baik. Tidak ada yang gratis di dunia ini, termasuk dalam urusan kesuksesan. Jika ingin sukses, maka kita harus berani membayar kesuksesan dengan usaha yang maksimal.
Usaha itu berupa kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas. Kerja keras adalah tugas fisik kita, kerja cerdas adalah tugas akal kita, dan kerja ikhlas adalah tugas hati kita. Seperti sebuah hukum sebab akibat, maka kesuksesan pun adalah buah dari usaha dan tekad yang kuat;
3. Konsisten dengan nilai-nilai kehidupan. Nilai-nilai tersebut didasarkan pada apa yang diyakini dari al-Quran dan Hadits. Nilai-nilai kebaikan yang kita yakini tetap harus dipelihara. Kepatuhan pada nilai-nilai itu akan menuntun kita untuk selalu berada pada jalur yang benar. Loyalitas untuk mempertahankan nilai-nilai kebaikan yang diusung, akan menjadikan kita pada kesamaan komando dalam meraih kesuksesan bersama.
4. Lakukan bersama untuk kebaikan bersama. Bahu membahu dalam melaksanakan tugas adalah penting. Kesuksesan tim itu bukan milik perorangan, dia adalah milik tim. Jatuh bangun dalam berjuang meraih kesuksesan adalah hal biasa, gagal coba lagi. We succeed because we try again when we fail. Yang terpenting adalah jangan membuat kesalahan yang sama dua kali (la yahjuru almuslimu fi hujrin marataini). Kesalahan adalah hal yang wajar, namun tidak belajar dari kesalahan adalah sesuatu yang tidak bisa diterima.
Usai melakukan pembinaan ketua menyampaikan terima kasih atas kinerja bapak dan ibu sekalian untuk kebaikan dan kemajuan PA. Sumber, kita tetap pada komitmen bersama, bekerja bersama, di jalur yang sama, dengan tujuan akhir yang sama mengharap ridha Allah SWT.
Mengakhiri acara, Panitera menyampaikan beberapa hal terkait bidang kepaniteraan dan kesejahteraan pegawai, selanjutnya menutup acara dengan membaca alhamdulillah.@YA