Sumber (21-05-2021) Halal bihalal merupakan tradisi masyarakat Indonesia yang dilakukan setelah hari lebaran, baik oleh kalangan instansi pemerintah maupun perusahaan atau mungkin juga lembaga pendidikan. Kegiatan ini tentu saja menjadi tradisi tahunan yang unik dan tetap dipertahankan.
Bertempat di Ruang Tunggu Sidang, acara halal bihalal keluarga besar Pengadilan Agama Sumber dilaksanakan. Hadir dalam acara Ketua, para Hakim, Panitera, Sekretaris, Ketua DYK, Pengurus dan Anggota, para Panmud, para Kasubag, para Panitera Pengganti, para Jurusita dan Jurusita Pengganti, CPNS dan seluruh PPNPN. Acara yang diadakan bakda shalat Jumat itu, diawali dengan makan siang bersama.
Usai bersantap siang, acara dimulai dan dibuka oleh pembawa acara Pety Patria Sandi, S.H., dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci al-Quran oleh Abdul Hakim, S.H., S.H.I., M.H. dengan sari tilawah oleh Atikah Komariah, S.Ag. dan sholawat bersama.
Ketua Panitia H. Abdul Hanan, S.H., M.H. dalam sambutannya menyatakan ”acara halal bihalal ini digagas oleh pimpinan beserta Ketua DKM sebagai puncak dari segala kegiatan di bulan Ramadhan”. Lebih lanjut menurutnya “ke depan aktifitas yang ada di bulan Ramadhan seperti kultum akan dipertahankan, sekalipun tidak sesering di bulan Ramadhan, misalnya setiap hari Kamis”.
Di acara ini, yang akan tampil sebagai penceramah adalah kyai dari Indramayu Drs. Syaifulloh, jebolan pencarian bakat selama di bulan Ramadhan, sedangkan pembaca doa dari Bandung Drs. H. Mohamad Moenawar Subki, M.H.
Ketua Pengadilan Agama Sumber Drs. H. Yayan Atmaja, S.H., M.H. dalam sambutannya menyampaikan: “Halal bihalal ini adalah sebuah refleksi ajaran Islam yang menekankan sikap persaudaraan, kebersamaan, persatuan dan saling berbagi kasih sayang terutama sesudah hari raya idul fitri. Dalam kenyataannya, penjalanan hidup manusia selalu tidak bisa luput dari salah dan dosa.
“Karena itu, halal bihalal merupakan peristiwa penting untuk saling memaafkan baik secara individu maupun kelompok. Dalam kacamata Islam, halal bihalal bertujuan menghormati sesama manusia dalam bingkai silaturrahim. Bahkan melalui halal bihalal ini kita ingin membangun kebersamaan untuk menggapai kesuksesan. Oleh karenanya saya mengganggap penting adanya acara ini di tengah kita sedang membangun Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) sesuai tema di atas”, tegasnya.
Drs. Syaifulloh sebagai penceramah tampil memukau, gelak tawa tiada henti mendengar joke-joke dari Kyai asal Indramayu itu. Di penghujung ceramahnya beliau menyampaikan 3 kelompok orang yang mendapatkan idul fitri, yaitu 1) orang yang Muslih, yang bisa menebar kebaikan, sehingga kebaikan dapat dirasakan oleh orang lain. 2) orang yang istiqomah beribadah kepada Allah, sekalipun Ramadhan telah meninggalkannya. Dan 3) orang yang senantiasa bersyukur kepada Allah atas ni’mat yang diberikan-Nya.
Doa yang dipimpin oleh Drs. H. Mohamad Moenawar Subki, M.H. begitu menyentuh perasaan dan harapan semua yang hadir, semoga Allah mengabulkannya, aamiiin.
Usai sudah acara halal bihalal dengan meninggalkan kesan mendalam bagi semua pihak yang hadir, selanjutnya pembawa acara menutup acara dengan membaca Alhamdulillah. @YA